Saturday 9 April 2016

Untaian Nasihat Hati Kecilku




Surat Untuk Putra Putri – ku ( 1 )
Ku tulis kalimat-kalimat nasihat ini untuk sahabat-sahabat di sana. Kutorehkan tinta di atas kertas putih untuk merancangnya, dan akhirnya ku mulai menyusunnya dengan rapih untuk saudara ketahui.
Aku usahakan yang terbaik untuk saudara di sana. Ku tulis dari nasihat orang tuaku, untuk berbagi kisah dengan saudara semua. Kurangkai kata demi kata untuk dapat memberikan gambaran bagaimana aku, posisi ku saat itu.
Ku tuliskan pemahaman sederhana tentang pondasi yang penting untuk menunjang hidup yang kokoh, tidak semata untuk duniawi saja.

Para sahabat semua..
Ku tulis surat ini dengan penuh harapan. Kiranya ia dapat menyuguhkan sesuatu yang berguna bagi saudara. Dapat berbagi kisah dan inspirasi yang dapat membantu saudara dalam melewati masa sulit.
LA TAHZAN...jangan bersedih. Ketahuilah saudara bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang lebih menderita daripada kita. Janganlah saudara selalu mengeluh, mengumpat dan bersedih karna sesuatu yang tidak engkau kehendaki. Hanya karna kita tidak diberikan apa yang kita mau...kita mendurhakai orang tua kita...hanya karna do’a-do’a kita belum dikabulkan kita ingkar dengan perintah-Nya...JANGAN !!!
Ketahuilah saudara bahwa Nabi Ayyub-pun sangat lah sabar dalam menghadapi cobaan-Nya. Musibah demi musibah datang silih berganti menerpanya. Bertahun-tahun menderita penyakit yang membuatnya sangat sengsara. Kerabat-kerabatnya satu per satu meninggalkannya. NAMUN...dia tetap beribadah kepada-Nya. Sungguh luar biasa. Dia tidak pernah mengeluh...sabar...dan tak henti-hentinya meminta pertolongan kepada-Nya. Karna hanya Dia-lah yang berhak untuk dimintai pertolongan.

Dia tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan kita. Jika kita yakin dengan kalimat itu, pasti kita akan tegar dan sanggup dalam menghadapi semua ujian. Dengan ujian-lah seseorang akan diangkat derajatnya.
Yakinah saudara bahwa kita bisa. Jangan hadapi semua ini dengan kata LAHH.., BERATNYA TAKDIR HIDUPKU. Jika kita tengok ke bawah, banyak sekali orang-orang yang belum beruntung seperti kita.
Di saat kita terkena musibah masih ada orang tua kita bukan ? atau saudara kita ? sahabat ? paling utamanya Tuhan ? jika saudara merasa sangat terbebani dengan cobaanNya, curahkan semua kepadaNya atau dengan orang-orang terdekat saudara . Paling tidak dapat mengurangi beban pikiran saudara. Tidak ada manusia yang diciptakan untuk merugi dan tak beruntung. Merugi atau tak beruntung itu pilihan saudara.

Para sahabat semua..
Dan ingatlah saudara, janganlah kita membanding-bandingkan dengan jalan hidup orang lain, “ seandainya aku jadi anak seorang jendral atau pengusaha sukses pasti aku akan hidup enak dan berkecukupan “.
Apakah orang tua kita apabila mendengar kalimat tersebut dari anak-anaknya tidak akan merasa sakit hati ataupun merasa bersalah. JANGAN lakukan saudara... Semua apa yang kita lakukan di masa muda-mudi ini akan kita rasakan suka-dukanya kelak ketika kita menempati posisi orang tua kita. Alangkah sakit hatinya saudara.
Syukuri semua yang kita dapatkan, dengan catatan kita mengusahakannya dan bertawakallah kepadaNya. Karna hidup itu pilihan.

Para sahabat semua..
Jangan lupakan surat dariku saudara. Ku tulis surat ini untuk berbagi kisah apa yang pernah saya alami dalam mengarungi tajamnya kehidupan ini. Dengan torehan tinta ini semoga dapat berguna bagi saudara. Sampai sini dulu kisah yang dapat saya bagikan untuk saudara. Kita sambung dengan pembahasan yang berbeda di lain waktu.

#terinspirasi dari nasihat untuk para wanita



Jangan lewatkan edisi surat untuk putra putri-ku selanjutnya...



3 Comment

terharu gan ane bacanya :')
ditunggu seperti ini selanjutnya bro!! :')

nice artikel gan sangat menginspirasi :)